BEROPINI TENTANG HIJRAH
BEROPINI TENTANG
MARAKNYA BERHIJRAH DI INDONESIA
Assalammu’alaikum warohmatullahi wabarkatuh...
Hai guys... perkenalkan aku Reni Bintang. Aku akan mengulas sedikit tentang
beropini di zaman era sekarang dari
tahun ke tahun proses hijrah di indonesia mendapat apresiasi yang tinggi.
Bahkan kata hijrah itu sendiri tidak asing di indonesia di tahun 2017 ini.
Banyak sekali orang muslim yang sudah kita lihat bersyar’i, bercadar , sudah
ada dimana-mana ya kan... di lingkungan kita sendiri pun juga begitu.. sebenarnya
ini adalah salah satu tingkat kebanggaan agama islam di Indonesia. Kemajuan yang pesat sekali yang mana maraknya
proses hijrah ini sangat baik tentunya untuk mengubah negara indonesia menjadi
negara yang mayoritas agama islam..
Tapi, dengan maraknya proses hijrah ini juga menjadi titik
acuan orang yang tidak ingin berhijrah tetapi seakan-akan ingin terikut
didalamnya , jadi buat penasaran..
Bahkan waktu pertama saya menjadi mentor di kampus otomatis
yang saya bimbing adalah mahasiswa baru. Sempet bilang gini “ kak, pengen deh kayak kakak, kalo bersyar’i
kok kelihatannya anggun”
Jleeb... disitu saya merasa aneh mendengarnya, ternyata yang
orang lihat pertama kali dari orang yang
bersyar’i adalah penampilan, bukan akhlaknya atau tingkah laku. Kalau kita
melihat orang dari penampilan, dari wajah. Mungkin itu adalah satu kesalahan
sih sebenarnya...
Ada rasa orang kepengen loh ngelihat kita, tapi mereka nggak
tahu gimana sihh proses kita sampe tahap ini? Dan bahkan kita itu bukan orang
baik yang seperti mereka katakan, bukan orang yang lembut, bukan orang shaleh.
Ya kan???
Nah, menjadi lebih baik bukan berarti kita harus
membanding-bandingkan dengan orang lain. Tidak??? Menyombongkan diri dengan
kebaikan. Tidak??? Menyalahkan orang yang lebih bersyar’i. TIDAK... kalo kamu
suka membandingkan dengan orang yang belum bersyar’i, kamu berusaha sombong
dengan kesyar’ianmu..
Wah.. itu kesalahan besar..
Janganlah kamu merasa
baik dengan pakaianmu, janganlah kamu merasa sombong dengan penampilanmu,
karena yang menilai baik dan buruknya seseorang itu hanyalah ALLAH
hijrah di indonesia sedang marak-maraknya??? Kita ngeclaim
... ini juga salah... toh kalo ini baik kenapa harus di permasalahkan, bahkan
inilah yang harus kita dorong , kita
tingkatkan dan kita buktikan bahwa muslim indonesia tidak hanya islam KTP. Tapi
islam yang pandai dalam ilmu agamanya, tahu mana yang baik dan yang buruk, tahu
mana yang haram, sunah dan wajib. Ini kan bagus.....
ini juga ada yang bilang “enggak ahh, mau bersyar’i nanti
kayak si situ lagi yang suka ngomongin orang lah, masih pacaranlah, bagus gue
kayak gini gini aja”
ini juga pendapat yang salah... salah situlah ngapain kalo
yang bruruk mau diturut. Harusnya menurut yang baiknya aja. Jadi banyak orang
yang berpendapat tapi tidak bisa mencernanya dengan baik.
Cernalah tingkah laku
seseorang itu yang mana baiknya kalo ada
yang buruknya silahkan dibuang pada tempatnya
Buat kalian yang sudah berhijrah tetaplah selalu istiqomah
dan menjaga hijab dan izzahnya. Karena banyak di era sekarang orang berjilbab
tapi salah penempatan, malu gak sih kalo orang ada yang bilang gini ke kita. “udah
pake jilbab kok masih pacaran”
Banyak banget yang saya lihat dan temui orang yang bersyar’i
sekalipun bukan berarti kita sudah baik. Melainkan untuk menjadi lebih baik. Jadi,
buat kamu yang punya teman ataupun malah diri sendiri nih, yang udah berhijrah
tapi masih pacaran yang belum halal. Ada pepatah halalkan atau tinggalkan.
Dan bagi yang belum berhijrah atau untuk segera memutuhkan
berhijrah. Jadilah panutan orang yang berhijrah benar-benar karena mencari Ridhoi
Illahi..
Nah, disini saya mau meluruskan. Jangan libatkan manusia
untuk segala urusan tapi libatkan Allah, Niscaya Allah mudahkan segala urusan
kita. Berhijrah itu mudah, istiqomah yang sulit. Teruslah berbuat baik kepada
orang lain walaupun terkadang kita masih kurang baik.
Pilihlah teman yang dapat merangkulomu disurga. Jangan cari
teman yang dapat meyeretmu ke Neraka.
Yang terpenitng itu dalam berhijrah adalah carilah sahabat menuju surga.
Comments
Post a Comment